Friday, 23 April 2010

DAFTAR BEBERAPA SINGKATAN

 AAL Above Aerodrome Level
ABN Abnormal
ACARS ARINC Communications and Reporting System
ACM  Air Cycle Machine
ACP Audio Control Panel
ACT Additional Center Tank
A/C Aircraft
AGL Above Ground Level
AH Alert Height
AIP Aeronautical Information Publication
ALS Approach Landing System
ALT Altitude
ALTN Alternate
AMSL Above Mean Sea Level
AOM Aerodrome Operating Minima / Aeroplane Operating Matters/Manual
A/P Auto-Pilot
APU Auxiliary Power Unit
ASAP As Soon As Possible
ASR Air Safety Report
APCH Approach
ATA Actual Time of Arrival
ATC Air Traffic Control
ATD Actual Time of Departure
AWO All Weather Operations
AWY Airway
BC Back Course
BCM Back Course Marker
BCN Beacon
BDRY Boundary
BKN Broken
BLDG Building
CAT Clear Air Turbulence
CAT 1 Landing Category 1 (2 or 3)
CAT 2 Category 2 All Weather Operations
CAT 3 Category 3 All Weather Operations
CAVOK Ceiling and Visibility OK
C/B Circuit Breaker
CL Centerline Lights
COM Communications Equipment
CRM Crew resource Management
CRZ Cruise
D Day
DA Decision altitude
DEST Destination
Dev Deviation
DH Decision Height
DIST Distance
DME Distance Measuring Equipment
DOW & I Dry Operating Weight and Index
E East
EDP Electronic Data Processing
ELEV Elevation
EMER Emergency
ETA Estimated Time of Arrival
ETD Estimated Time of Departure
ETOPS Extended Twin Operations
ETP Equi Time Point
EXP Exit Point (ETOPS)
F Fahrenheit
FIR Flight Information Region
FIS Flight Information Services
FL Flight Level
FLT Flight
FMS Flight Management System
ft Feet
GA Go-around
GMT Greenwich Mean Time
GND Ground
G/S Glide Slope
GS Ground Speed
H Hour
H24 24 Hour Service
HF High Frequency (3 to 30 MHz)
HI High / High Intensity Light
Hg Mercury
hPa hecto Pascal
Hrs Hours
Hz Hertz (cycles per second)
IAL Instrument Approach and Landing Chart
IAS Indicated Air Speed
IATA International Air Transport Association
ICAO International Civil Aviation Organisation
IFPS Integrated Flight Planning System
IFR Instrument Flight Rules
ILS Instrument Landing System
IMC Instrumental Meteorological Conditions
in inch(es)
ISA International Standard Atmosphere
ISO International Standard Organisation
KCAS Knots Calibrated Airspeed
kg kilogram
kHz kilohertz
km kilometer
kts knots
L Light / Left
LCTR Locator (Compass)
LD Landing Distance
LDA Landing Distance Available
LDG Landing
LLZ Localizer
LMC Last Minute Changes
LMT Local Mean Time
LPC Less Paper Cockpit
LOC Localizer
LVP Low Visibility Procedures
m meter
MAP Missed Approach Point
MAX Maximum
mb Millibar
MDA/H Minimum Descent Altitude / Height
MHz Megahertz
MID Middle Runway Portion
MLW Maximum Landing Weight
mm Millimeter
MNPS Minimum Navigation Performance Specification
MOCA Minimum Obstruction Clearance Altitude
MORA Minimum Off-Route Altitude
MSA Minimum Safe (or Sector) Altitude
MSL Mean Sea Level
MTOW Maximum Take Off Weight
MZFW Maximum Zero Fuel Weight
N North
NA Not Applicable
NAV Navigation
NE Northeast
NM Nautical Miles
NDB Non Directional Beacon
NOTAM Notice To Airmen
NW Northwest
OAT Outside Air Temperature
OCA (H) Obstacle Clearance Altitude (Height)
OEW Operating Empty Weight
OM Operations Manual / Outer Marker
OPS Operations
PAN-OPS Procedures for Air Navigation Services - Aircraft Operations
PAPI Precision Approach Path Indicator
PAR Precision Approach Radar
PCN Pavement Classification Number
PERF Performance
PFD Primary Flight Display
PPR Prior Permission Required
QDM Magnetic Bearing to facility
QDR Magnetic Bearing from facility
QFE Actual atmosphere pressure at airport elevation
QFU Magnetic Orientation of Runway
QNE Sea level standard atmosphere (1013 hPa or 29.92’’ Hg)
QNH Actual atmosphere pressure at sea level based on local station pressure
RA Radio Altitude / Radio Altimeter / Resolution Advisories
REF Reference
RFF Rescue Fire Fighting
RH Right Hand
RPL Repetitive Flight Plan
RNP Required Navigation Performance
ROR Record of Revision
RPL Repetitive flight plan
RTO Rejected Take Off
RTOW Regulated Take Off Weight
RVR Runway Visual Range
RVSM Reduced Vertical separation Minima
RWY Runway
S South
SAR Search and Rescue
SE Southwest
SID Standard Instrument Departure
SIGMET Information concerning en-route weather phenomena, which may affect the safety of aircraft operations
SNOWTAM Snow Notice to Airmen
SPD Speed
SRA Surveillance Radar Approach
SRE Surveillance Radar Element of Precision Approach Radar System
STAR Standard Terminal Arrival Route
STD Standard
SW Southwest
TA Traffic Advisories
TAF Terminal Aerodrome Forecast
TAS True Air Speed
TAT Total Air Temperature
TBC To Be Confirmed
TBD To Be Determined
TBN To Be Notified
TCAS Traffic Collision Alert System (Traffic Collision and Avoidance System)
TDZ Touch down Zone
TEMP Temperature
TEMPO Temporary
T/O Take-Off
TOC Top Of Climb
TOD Top Of Descent
TODA Take-Off Distance Available
TOGA Take-Off / Go-Around
TOGW Take-Off Gross Weight
TORA Take-Off Run Available
TOW Take-Off Weight
TWR Tower
TWY Taxiway
UHF Ultra High Frequency (300-3000 mHz)
U/S Unserviceable
UTC Co-ordinated Universal Time,sama dengan GMT
VASI Visual Approach Slope Indicator
VFE Maximum Speed Flaps / Slats Extended
VFR Visual Flight Rules
VFTO Speed Final T/O
VHF Very High Frequency (30-300 MHz)
VIS Visibility
VMC Visual Meteorological Conditions
VOR VHF Omni-directional Range
V/S Vertical Speed
W West
WPT Way-point
WX Weather
WXR Weather Radar
Z Zulu Time (UTC/GMT)
ZFCG Zero Fuel Centre of Gravity
ZFW Zero Fuel Weight

Wednesday, 14 April 2010

Antonov An-225

Boeing 747

Hughes Aircraft

Airbus A380

4 PESAWAT TERBANG TERBESAR DI DUNIA!

           Semenjak era penerbangan dimulai di awal abad ke-20, para pakar terus mengembangkan pesawat yang berukuran lebih besar dan mampu terbang lebih cepat. Tujuannya tak lain agar semakin banyak barang atau manusia yang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu singkat. Dikutip dari Softpedia, ada empat burung besi terbesar yang pernah diterbangkan ke angkasa. Hughes H-4 Hercules merupakan kapal terbang terbesar yang pernah dibuat dalam sejarah umat manusia. Ini juga merupakan pesawat dengan rentang sayap terbesar yang pernah terbang.

            Pesawat ini dibangun pertama kali saat Perang Dunia II masih berlangsung. Pembuatan pesawat ini rampung pada 2 November 1947, dan hanya sempat terbang satu kali sebelum akhirnya pensiun. Pesawat raksasa itu dibuat oleh perusahaan Hughes Aircraft, dengan konstruksi dari bahan kayu. Huges H-4 berukuran panjang 218 kaki atau 66,65 meter, memiliki rentang sayap 319 kaki (97,54 meter), tinggi 24,18 meter, dan dapat membawa beban 180.000 kilogram (400.000 pons) sejauh 3.000 mil. Karena alasan sulitnya proses produksi, H-4 kemudian dipensiunkan, dan saat ini dipajang di Evergreen Aviation Museum di McMinnville, Oregon, Amerika Serikat. Sementara pesawat terbesar dari ukurannya secara keseluruhan adalah Antonov An-225, pesawat angkut strategis yang dibuat oleh Antonov Design Bureau, Rusia. Awalnya An-225 didesain untuk program luar angkasa Negeri Beruang Merah. Pesawat yang mengagumkan ini memiliki panjang 84 meter (sekira 275 kaki) dan rentang sayap 88 meter (sekira 300 kaki). An-225 dapat mengangkut lebih dari 250 ton kargo dengan ketinggian 11.000 meter (36.100 kaki). Sedangkan pesawat terbang penumpang terbesar di dunia adalah Airbus A380, yang mulai melayani debut penerbangan komersial pada 2007, oleh Singapore Airlines. Pesawat ini memiliki dua geladak, konstruksi badan yang lebar, dan dapat mengangkut 800 penumpang. Ia juga dapat terbang non-stop dari Boston menuju Hong Hong, atau berjarak 15.200 kilometer. A380 raksasa berukuran panjang 73 meter, memiliki rentang sayap 79,8 meter, tinggi 24,1 meter, dan dibanderol seharga USD330 juta. Terakhir adalah 
Boeing 747-8 yang menjadi kompetitor utama Airbus A380. Boeing 747-8 kini menjadi pesawat terbang terberat yang dibuat perusahaan Amerika Serikat itu, baik untuk kepentingan militer maupun komersial. Boeing 747-8 mampu mengangkut beban 440.000 kilogram (970.000 pons). Pesawat ini memiliki panjang 76,8 meter, rentang sayap 68,5 meter, dan tinggi 19,6 meter. Pembuatan burung besi ini memakan biaya USD300 juta, serta dapat mengangkut 500 penumpang.
 
Sumber:http://blog-artikel-menarik.blogspot.com/2009/02/4-burung-besi-terbesar-dalam-sejarah.html

DAFTAR KECELAKAAN PESAWAT PENUMPANG

Daftar kecelakaan pesawat penumpang

Wednesday, 7 April 2010

Daftar maskapai penerbangan Indonesia

Indonesia merupakan sebuah negara yang terdapat di Asia Tenggara. Negara ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Negara ini memiliki lebih dari 100.000 pulau yang tersebar sepanjang katulistiwa. Oleh karena itu, transportasi udara merupakan salah satu transportasi utama di negara ini. Semenjak tahun 2000, peraturan mengenai penerbangan di Indonesia mulai dilonggarkan, hal ini menyebabkan banyaknya maskapai-maskapai penerbangan baru di Indonesia.
Berikut ini adalah daftar maskapai Indonesia.1. Niaga Berjadwal
2. Niaga Kargo
3. Niaga Tidak Berjadwal
4. Niaga Kargo Tidak Berjadwal
5. Non Niaga
6. AOC 121
7. AOC 135
8. Lihat pula
9. Pranala luar
10. Referensi

Boeing 737 Series

Boeing 737 adalah pesawat komersial untuk penerbangan jarak dekat dan sederhana. Pertama kali dibuat pada tahun 1967, Boeng 737 adalah produk Boeing yang paling berhasil dengan penjualan sebanyak 5000 buah.

Tuesday, 6 April 2010

Boeing 777 Series

Boeing 777 adalah sebuah pesawat badan lebar mesin kembar berjarak jauh dibuat oleh Boeing Commercial Airplanes. Dia dapat membawa antara 305 - 550 penumpang dan memiliki jangkauan dari 5.600 dampai 8.870 mil nautikal (10.400 sampai 16.400 km). Penerbangan pertama 777 pada 1994.
Ciri unik dari 777 termasuk enam roda pendaratan per set di setiap roda pendaratan utama, fuselage yang bundar sempurna, dan "tailcone" belakang yang menyerupai mata pisau.
Pada 2005 harga satuannya sekitar AS$213 juta, meskipun harga bagi maskapai penerbangan dirahasiakan dan dapat bervariasi sangat besar.
Boeing 777 dibuat untuk menjadi pengganti Boeing 747, namun lebih efisien. Oleh karena itu, Boeing 777 yang dirancang untuk pengganti 747, menjadi pesawat bijet (mesin ganda) terbesar di dunia. Edisi 777 yang terbesar adalah 777-300 dan dengan jarak terjauh adalah 777-200LR. Emirates, maskapai nasional UEA adalah operator terbesar pesawat 777

Boeing 747 Series

Boeing 747, juga dikenal sebagai Jumbo Jet, adalah pesawat penumpang terbesar kedua saat ini, setelah pesawat A380 yang akan beroperasi pada akhir Oktober 2007. Pesawat empat mesin ini, diproduksi oleh Boeing Commercial Airplanes, menggunakan konfigurasi dua dek dimana dek atas digunakan untuk kelas bisnis. Konfigurasi 3-kelas (kelas pertama, kelas bisnis dan kelas ekonomi) mampu menampung 400 penumpang dan konfigurasi 1-kelas (hanya kelas ekonomi saja) mampu menampung 600 penumpang.
747 dapat terbang pada kecepatan yang tinggi (umumnya 0,85 Mach atau 909 kilometer per jam) dan mampu terbang antara benua (dengan jarak maksimum 13.570 km untuk seri 747-400, seperti terbang dari New York ke Hong Kong tanpa henti). Pada tahun 1989, Qantas terbang tanpa henti dari London ke Sydney, jarak penerbangan tersebut adalah sejauh 18.000 km dan di selesaikan dalam waktu 20 jam 9 menit. Namun penerbangan itu tidak mengangkut penumpang maupun kargo (pesawat kosong). Pada Mei 2004, 1382 pesawat Boeing 747, dengan berbagai konfigurasi, telah diperbaiki atau disempurnakan, menjadikan 747 salah satu produk Boeing yang paling sukses.

Daftar maskapai penerbangan di Indonesia